Ada hal yang sangat menarik ketika bicara tentang begitu ajaibnya sebuah kata-kata. Bahkan ada ungkapan jika mulut hitler itu bisa di plester maka perang dunia kedua tidak akan pernah terjadi.
Begitu hebatkah sebuah kata itu? Pertama mari kita simak
fakta-fakta bahwa kenapa sebuah kata itu sangat penting.
Tahukah kamu, bahwa indra yang pertama kali berfungsi adalah
pendengaran. Bayi yang masih dalam kandungan mampu mendengar dan menggunakan
itu sebagai penghubung terhadap dunia luar.
Tahukah kamu, jika sedang tidur indra pendengaran tetap
terjaga. Pendengaran tidak pernah beristirahat meski kita sedang lelap.
Pendengaran menjadi penghubung anatara diri kita dan dunia
luar. Ingatkah kisah ashabul kahfi yang ditidurkan selama bertahun-tahun, tahukah kamu bahwa oleh Allah pendengarannya
ditutup sehingga tidak akan terjaga sebelum waktu yang ditentukan.
Melihat fakta-fakta tersebut menunjukan ada sesuatu yang
spesial dengan indra pendengaran. Indra yang menjadi penghubung diri kita dan
dunia luar. Indra yang dihubungkan oleh kata-kata, karenanya pemilihan kata itu
penting. Jangan sampai pemilihan kata yang tidak tepat malah memberikan dampak
sugesti negatif.
Kata-kata akan selalu ada meski seseorang tidak sedang
bicara. Bahkan ketika sesorang itu diam sebenarnya ada dialog-dialog dalam
dirinya. Istilah ini dalam hypnotherapy disebut sebagai self talk. Yang menjadi
perhatian adalah self talk seperti apa yang keluar. Jangan sampai self talk
negatif yang justru memberikan sugesti negatif. Makanya kata-kata itu bisa
mengobati dan bisa juga mencelakai.
Ada kisah yang luar biasa, ketika Rasulullah didatangi seseorang
yang hendak membunuhnya.
Diceritakan bahwa suatu saat, Rasulullah SAW terlelap sendirian di bawah pohon. Da’sur, seorang penunggang kuda yang sangat memusuhi Rasulullah SAW datang menghampirinya. Terganggu oleh suara berisik, Rasulullah membuka kedua matanya dan melihat sebilah pedang mengkilap terayun-ayun tepat di atas kepala beliau.
“Siapa yang akan melindungimu sekarang?” bentak Da’sur kasar dan mengejek. “Allah,” jawab Rasulullah SAW tenang dan penuh percaya diri.
Da’sur tersentak oleh jawaban yang sangat tenang itu. Tubuhnya bergetar hingga membuat pedangnya lepas dari tangan. Rasulullah SAW bangkit, lalu memungut pedang itu seraya bertanya, “Siapa yang akan melindungimu sekarang?” “Tidak ada,” jawab ksatria musyrik itu.
“Ada,” kata Rasulullah SAW, “Allah juga yang akan melindungimu. Ambil kembali pedangmu, dan pergi dari sini!”
Sang ksatria yang keheranan itu beranjak pergi, namun tidak lama kemudian ia melangkah kembali ke arah Rasulullah SAW dan menyatakan masuk Islam.*
Sungguh luar biasa bahwa kekuatan kata itu bisa merubah diri
kita, orang lain bahkan dunia.
Berikut ini rekaman bincang pagi di MQFM tentang terapi
kata-kata di menit 88.
* Sumber
Kekuatan kata kayaknya sih lebih tajam Dari pedang hehhe, bisa menguatkan atau melemahkan seseorang 😉
betul... 😊